Ngeri Jika Yuan Lebih Berharga dari Nyawa Anak Bangsa
RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Ketidaktegasan pemerintah dalam melakukan upaya antisipasi virus corona baru dari Wuhan, China masuk ke Indonesia membuat rakyat mulai resah.
Indonesia sebatas menerbitkan travel advisory atau anjuran perjalanan ke China, bukan melarang warga untuk sementara pergi ke negeri tirai bambu tersebut. Selain itu, belum ada juga larangan penerbangan dari China masuk ke Indonesia.
Sementara itu, pernyataan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang menyebut jaga imunitas dan berdoa sebagai kunci menghadapi virus penyebab pneumonia akut itu dianggap menggelitik bagi Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule.
“Antisipasi virus corona itu tentu dengan menolak virus masuk ke wilayah NKRI, bukannya suruh berdoa. Aneh,” sindirnya saat berbincang dengan redaksi, Selasa (28/1).
Menurutnya, saran menjaga imunitas juga bertolak belakang dengan kondisi masyarakat saat ini. Pasalnya, pemerintah masih belum mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Sementara kemiskinan yang terjadi sangat rentan dengan penyakit. Penderitaan rakyat semakin menjadi-jadi lantaran iuran BPJS Kesehatan naik hingga lebih dari dua kali lipat.
Sementara Menteri Terawan sudah mengakui tidak punya solusi atas BPJS Kesehatan.
“Iuran BPJS naik, rakyat tak mampu bayar. Bagaimana bisa jaga imunitas tubuh,” tegas Iwan Sumule.
Dia kemudian menyinggung rumor yang menyebut pemerintah sengaja menutupi masalah sebaran corona agar investasi tidak terhambat.
Menurutnya, jika rumor itu benar, maka hal tersebut merupakan awal mula petaka bagi Indonesia. “Menolak virus corona bisa berarti menolak investasi? Ngeri, kalau Yuan lebih berharga dari nyawa anak bangsa,” tegasnya.